gangguan hantu yang menekan
tubuh seseorang.
Di budaya Meksiko,
Disebut se me subio el muerto
dan dipercaya sebagai kejadian
adanya arwah orang meninggal
yang menempel pada seseorang.
Di budaya Kamboja, Laos dan
Thailand,
Disebut pee umm, mengacu pada
kejadian di mana seseorang
tidur dan bermimpi makhluk
halus memegangi atau menahan
tubuh orang itu untuk tinggal di
alam mereka.
Di budaya Islandia,
Disebut mara. Ini adalah kata
kuno bahasa Island. Artinya
hantu yang menduduki dada
seseorang di malam hari,
berusaha membuat orang itu
sesak napas dan mati lemas.
Di budaya Tuki,
Disebut karabasan, dipercaya
sebagai makhluk yang
menyerang orang di kala tidur,
menekan dada orang tersebut
dan mengambil napasnya.
Di budaya Jepang,
Disebut kanashibari, yang secara
literatur diartikan mengikat
sehingga diartikan seseorang
diikat oleh makhluk halus.
Di budaya Vietnam,
Disebut ma de yang artinya
dikuasai setan. Banyak penduduk
Vietnam percaya gangguan ini
terjadi karena makhluk halus
merasuki tubuh seseorang.
Di budaya Hungaria,
Disebut lidercnyomas dan
dikaitkan dengan kata
supranatural boszorkany
(penyihir). Kata boszorkany
sendiri berarti menekan
sehingga kejadian ini
diterjemahkan sebagai tekanan
yang dilakukan makhluk halus
pada seseorang di saat tidur.
Di budaya Malta,
Gangguan tidur ini dianggap
sebagai serangan oleh Haddiela
(istri Hares), dewa bangsa Malta
yang menghantui orang dengan
cara merasuki orang tersebut.
Dan untuk terhindar dari
serangan Haddiela, seseorang
harus menaruh benda dari perak
atau sebuah pisau di bawah
bantal saat tidur.
Di budaya New Guinea,
Fenomena ini disebut Suk
Ninmyo. Ini adalah pohon
keramat yang hidup dari roh
manusia. Pohon keramat ini akan
memakan roh manusia di malam
hari agar tidak menggangu
manusia di siang hari. Namun,
seringkali orang yang rohnya
sedang disantap pohon ini
terbangun dan terjadilah sleep
paralysis.